Setrum dan Racun Ancam Ekosistem Sungai
RADAR BANYUMAS,
BANJARNEGARA - Persoalan keseimbangan ekosistem perairan di sejumlah
sungai masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Banjarnegara. Hal ini menyusul masihditemukannya aksi penangkapan ikan
dengan menggunakan alat yang merusak lingkungan. Seperti racun dan
setrum listrik.
Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Perternakan
Banjarnegara Singgih Haryono tak memungkiri jika penangkapan ikan dengan
cara tersebut masih ditemukan. Meskipun
pihaknya telah memasang papan peringatan serta ada pengawas
sungai.“Memang masih ada yang mencari ikan dengan cara meracun dan
menyetrum. Sebagian justru orang dari luar daerah,” ungkapnya beberapa
waktu lalu.Untuk mencegah aksi tersebut, ia akan menambah papan
peringatan sejumlah titik yang dinilai rawan digunakan untuk meracun
atau menyetrum ikan.
Selain itu, pihaknya juga akan menggandeng
masyarakat yang hobi memancing untuk membantu mengawasi. “Karena jika
terbukti menangkap ikan dengan merusak ekosistim hukumannya berat,”
lanjut diaSementara, agar ekosistem sungai di Banjarnegara tetap
terjaga, penaburan ratusan ribu bibit ikan terus dilakukan.
Seperti
misalnya di awal tahun 2016 ada 10 titik penyebaran bibit ikan. Seperti
di Kali Sapi, Kali Mundudan, Kali Butek, Serayu, Parakan dan beberapa
sungai lainnya.“Jumlah total 250 ribu ekor ikan. Sedangkan untuk
jenisnya yakni ikan Nila 150 ribu ekor sert Nilem 100 ribu ekor. Karena
kedua jenis ini yang paling cocok hidup di air tawar,” terangnya.
Singgih
menambahkan, pembibitan dilakukan setiap tahun ini dengan titik yang
berpindah-pindah. Harapannya, dengan adanya pembibitan ekosistem sungai
tetap terjaga. Pasalnya, jika menangkap ikan dengan cara meracun atau
menyetrum semua ikan akan mati.“Makanya, kami berharap agar nanti selain
ada pengawas juga masyarakat yang hobi memancing di sungai untuk
membantu melapor jika melihat aksi tersebut. Nanti kami akan member
sosialisasi kepada mereka,” tambahnya.
No comments:
Post a Comment