Friday, March 4, 2016

KISAH CINTA LUAR BIASA SANG PRESIDEN



KISAH CINTA TAK BIASA
JOKOWI-ANA
IRIANA MUDA RELA MENINGGALKAN BANGKU KULIAH UNTUK MENIKAH DENGAN JOKOWI DAN LANTAS HIDUP DI TENGAH HUTAN. KINI IA MENANGGUNG PERTARUHAN BESAR, MENJADI IBU NEGARA.
     Iit Sriyantini sudah mencium ketertarikan kakaknya, Joko Widodo, pada Iriana. Saat itu serombongan teman sekelasnya di SMA 3 Surakarta bertandang ke rumah. Dari sekian banyak teman perempuan yang datang, Jokowi hanya menanyakan soal Iriana. "Mas Joko tanya, kui sopo, It (Itu siapa, It)," Ana nama panggilan Iriana sebenarnya sudah bolak-balik bertandang bersama teman- teman lainnya ke rumah Iit. Adik Jokowi itu duduk satu kelas dengannya sejak kelas II SMA.
     Jokowi pun pernah mengantar Iit ke rumah Ana, Gang 10 Nomor 29, Turisari, Surakarta. Untuk meluluhkan hati Ana, Jokowi tidak meminta bantuan macam-macam kepada adiknya. Tak berapa lama, ia bertandang sendiri ke rumah Ana. Biasanya ia mengaku kepada Iit sepulang dari sana. “Terus tiba-tiba ngapel (kencan) sendiri, enggak bilang-bilang sama saya, kok. Tahunya cerita setelah kejadian,” ujar Iit. Namun kencan ini tidak lalu membuat keduanya berpacaran. Seingat Iit, mereka resmi berpacaran ketika Ana sudah mengecap bangku kuliah. Jokowi tengah menempuh kuliah di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Jokowi bertandang ke rumah Ana untuk mengakrabkan diri dengan keluarganya. Cara ini jitu. Adik  Ana, Wahyudi Andriyanto, mengaku keluarganya akrab dengan Jokowi sejak ia bertandang pertama kali.
       Menurut Andri nama sapaan Wahyudi Andriyanto karena Jokowi sopan, orang tuanya merasa cocok. Andri dan adiknya yang paling bungsu, Aryo Wijanarko, pun cepat mengenal Jokowi. Bahkan Jokowi bisa ngemong (mendidik) Anjas sapaan akrab Aryo Wijanarko yang masih bocah. Anjas selalu menurut jika bersama Jokowi. Apalagi Jokowi tergolong sebagai pemuda yang melek tren. Ia berpenampilan ala rocker. Rambutnya gondrong, menutup kuping, dan rambut belakang menyentuh kerah baju. Setiap Jokowi menyetel music rock, Anjas menyambutnya dengan break dance. “Wis, jaman segitu itu sudah paling top,” tutur Andri.
      Hubungan Jokowi dengan Ana baru berkembang ketika Ana kuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Mereka menjalin hubungan jarak jauh. Pasalnya, Jokowi belum menyelesaikan kuliah di UGM. Anak bungsu mereka, Kaesang Pangarep, menuliskan dalam blognya, misterkacang. blogspot.com, ayah dan ibunya menjalin asmara jarak jauh. Mereka berdua berkirim surat untuk berkomunikasi. “Bokap nyokap dulu juga LDR-an (long distance relationship/hubungan jarak jauh). Bokap di Jogja, nyokap di Solo. Katanya surat- suratan seminggu sekali, gue nggak bisa ngebayangin itu dah,” tulisnya. Namun jarak Yogyakarta-Solo tidak menyurutkan hubungan Jokowi dengan Ana. Keduanya lantas menikah pada 24 Desember 1986.
      Saat itu Jokowi sudah lulus dan mendapat tawaran kerja di Aceh. Iit mengaku kakaknya sudah memperkenalkan Ana kepada ibunya, Sudjiatmi Notomihardjo. Sudjiatmi hanya memastikan anaknya sudah memantapkan pilihan, lantas memberinya restu. Tekad yang sama dimiliki Ana.
Jokowi nyaris bangkrut karena kena tipu. Iriana menyemangati hingga bangkit lagi.

        Buku Jokowi,  Memimpin Kota, Menyentuh Jakarta (2012) karya Alberthiene Endah menyebutkan tekad Ana sudah kuat untuk mendampingi Jokowi. Ia memutuskan berhenti kuliah di UMS dan siap mengikuti Jokowi bekerja di perusahaan kertas Kraft di Takengon, Aceh. “Berangkat, ya berangkat saja. Saya ikut,” kata Iriana. Namun, meski siap dinikahi Jokowi, Ana memberikan syarat Jokowi tidak melakukan poligami alias ia hanya menjadi satu-satunya istri. Syarat ini terungkap dalam akta nikah Jokowi-Iriana point terakhir yang tertulis "tidak mau dimadu". Saat dikonfirmasi wartawan, Ana pun membenarkan syarat  tersebut. Ana mendampingi Jokowi selama dua tahun di Aceh. Ia tidak keberatan hidup di tengah belantara Sumatera. Kehidupan di sana sangat sederhana. Jokowi menyebutkan mereka hanya hidup di rumah panggung yang dibagi menjadi ruang-ruang sempit.
    Ana tetap bertahan walau setiap malam terganggu oleh suara gerombolan babi hutan. “Istri saya selalu menutup telinga dengan bantal tiap kali kawanan babi hutan mulai berlarian dan memekik-mekik berisik,” kata Jokowi, yang oleh Iriana sering disebut tidak pernah romantis. Setelah merasa cukup mengumpulkan modal dari jerih payahnya, Jokowi mengajak Ana kembali ke Solo. Ia berencana mendirikan perusahaan furnitur sendiri. Mereka mengontrak rumah di depan kediaman Sudjiatmi di Jalan Pleret Raya, Banyuanyar, Surakarta.
        Namun cita-cita ini tidak bisa langsung terlaksana. Iit menyebutkan Jokowi sempat bekerja di perusahaan furnitur milik pakdenya, Roda Jati. Saat itu tahun 1988, mendekati kelahiran anak pertama mereka, Gibran Rakabuming. Usaha sendiri baru dapat dimulai setelah paceklik kayu pada tahun-tahun itu. Jokowi mendirikan perusahaan perorangan, Rakabu. Namun perjalanan perusahaan ini mengalami naik-turun. Menurut Iit, Rakabu pernah mengalami krisis besar sampai terancam bangkrut.Iit lupa detail kasusnya. Hanya, ia menyebutkan Jokowi tertipu sejumlah uang oleh seseorang. Namun Sudjiatmi dan Ana terus memberi semangat. Keduanya benar-benar memberikan dukungan. Pasalnya, Jokowi saat itu benar-benar putus asa. "Kowe ojo putus asa. Wis nduwe bojo, nduwe anak. Nek putus asa, terus anak-bojomu piye (Kamu jangan putus asa. Sudah punya istri, punya anak. Kalau putus asa, anak-istrimu bagaimana)," ujar Iit menirukan ibunya.
        Ana memberikan dukungan yang sama. Peran Ana sebagai istri, kata Iit, cukup besar, sehingga Jokowi bisa bangkit lagi membesarkan Rakabu. Membaiknya perusahaan ini turut membesarkan keluarga mereka. Jumlah keluarga mereka bertambah. Iriana melahirkan Kahiyang Ayu pada 1991 dan Kaesang Pangarep pada 1995. Ketika menjalankan Rakabu sebagai perusahaan perorangan, Jokowi juga mengajak dua adik Ana: Andri dan Anjas. Kini kepemilikan perusahaan ini berada di tangan Anjas.
        Jokowi kemudian melangkah ke dunia politik. Ia mendapat pengalaman politik setelah menggagas pendirian Asosiasi Pengusaha Mebel Indonesia Cabang Solo. Ia mencalonkan diri sebagai Wali Kota Solo pada 2005. Ana sempat memprotesnya. Ia merasa kehidupan sebagai istri pengusaha mebel sudah cukup sejahtera. Ia tidak ingin, lantaran Jokowi menjadi pejabat, kehidupan keluarganya justru jadi repot. Namun akhirnya Ana mendukung langkah Jokowi, yang mantap menjadi calon wali kota. Karier politik Jokowi sebagai Wali Kota Solo dapat diikuti dengan baik oleh Ana. Ia cukup aktif mengikuti Pembinaan Kesejahteraan Keluarga. Ketua Kelompok Kerja I PKK Surakarta Tien Pujo Pranowo mengaku Ana benar-benar memulai dari nol untuk beraktivitas di PKK. Ia tidak tahu-menahu organisasi.Namun Ana mau belajar. Ia tak ragu menjalankan program atau mengendalikan rapat. “Jadi selama 10 tahun itu Bu Ana mau belajar. Sekarang hasilnya bisa dilihat. Beliau juga bagus berorganisasi, bahkan sesampainya di Jakarta juga,” ujarnya. Namun karier politik Jokowi di Solo tidak tuntas.
       Pada 2012, ia mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ana awalnya tak setuju, ia khawatir suaminya, yang belum menyelesaikan tugas periode kedua Wali Kota Solo, dianggap haus kekuasaan. Namun Jokowi meyakinkan sampai berhasil. Jokowi butuh waktu berhari- hari dengan mengajaknya berdialog dari malam sampai pagi hingga Ana bilang mendukung. Setelah menang melalui dua putaran di pilkada DKI, Ana juga turut memindahkan aktivitasnya ke Jakarta. Wakil Ketua PKK DKI Jakarta Rusmiati Saefullah mengakui Ana sudah matang berorganisasi di PKK DKI Jakarta. “Ibu Iriana suka memimpin rapat, mengajar PAUD, ke posyandu. Kalau ada pameran, Ibu juga suka ikut,” ujarnya.
       Kini tugas Iriana lebih berat. Ia resmi menjadi ibu negara. Bebannya tentu lebih dari sekadar urusan PKK. Ke mana-mana ia membawa nama negara. “Saya rasa semua orang mengharapkan hal yang sama, semoga Ibu Iriana menjadi sosok yang hebat di balik Pak Jokowi. Juga menjadi contoh serta teladan yang baik buat kaum perempuan di Indonesia,” kata Veronica Tan, istri Basuki Tjahaja Purnama, yang juga kawan karib Iriana selama di Jakarta.

No comments:

Post a Comment