JOKOWI-ANA
IRIANA MUDA RELA
MENINGGALKAN BANGKU KULIAH UNTUK MENIKAH DENGAN JOKOWI DAN LANTAS HIDUP DI
TENGAH HUTAN. KINI IA MENANGGUNG PERTARUHAN BESAR, MENJADI IBU NEGARA.
Iit Sriyantini
sudah mencium ketertarikan kakaknya, Joko Widodo, pada Iriana. Saat itu serombongan teman sekelasnya di SMA 3 Surakarta bertandang ke rumah. Dari
sekian banyak teman perempuan yang datang, Jokowi hanya menanyakan soal Iriana.
"Mas Joko tanya, kui sopo, It (Itu siapa, It)," Ana nama
panggilan Iriana sebenarnya sudah bolak-balik bertandang bersama teman- teman
lainnya ke rumah Iit. Adik Jokowi itu duduk satu kelas dengannya sejak kelas II
SMA.
Jokowi pun pernah mengantar Iit ke rumah
Ana, Gang 10 Nomor 29, Turisari, Surakarta. Untuk meluluhkan hati Ana, Jokowi
tidak meminta bantuan macam-macam kepada adiknya. Tak berapa lama, ia
bertandang sendiri ke rumah Ana. Biasanya ia mengaku kepada Iit sepulang dari
sana. “Terus tiba-tiba ngapel (kencan) sendiri, enggak bilang-bilang
sama saya, kok. Tahunya cerita setelah kejadian,” ujar Iit. Namun kencan ini
tidak lalu membuat keduanya berpacaran. Seingat Iit, mereka resmi berpacaran
ketika Ana sudah mengecap bangku kuliah. Jokowi tengah menempuh kuliah di
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Jokowi bertandang ke rumah Ana untuk
mengakrabkan diri dengan keluarganya. Cara ini jitu. Adik Ana, Wahyudi Andriyanto, mengaku keluarganya
akrab dengan Jokowi sejak ia bertandang pertama kali.
Menurut Andri nama sapaan Wahyudi
Andriyanto karena Jokowi sopan, orang tuanya merasa cocok. Andri dan adiknya
yang paling bungsu, Aryo Wijanarko, pun cepat mengenal Jokowi. Bahkan Jokowi
bisa ngemong (mendidik) Anjas sapaan akrab Aryo Wijanarko yang masih
bocah. Anjas selalu menurut jika bersama Jokowi. Apalagi Jokowi tergolong
sebagai pemuda yang melek tren. Ia berpenampilan ala rocker. Rambutnya
gondrong, menutup kuping, dan rambut belakang menyentuh kerah baju. Setiap
Jokowi menyetel music rock, Anjas menyambutnya dengan break dance.
“Wis, jaman segitu itu sudah paling top,” tutur Andri.
Hubungan Jokowi dengan Ana baru
berkembang ketika Ana kuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Mereka menjalin hubungan jarak jauh. Pasalnya, Jokowi belum menyelesaikan
kuliah di UGM. Anak bungsu mereka, Kaesang Pangarep, menuliskan dalam blognya, misterkacang.
blogspot.com, ayah dan ibunya menjalin asmara jarak jauh. Mereka berdua
berkirim surat untuk berkomunikasi. “Bokap nyokap dulu juga LDR-an (long
distance relationship/hubungan jarak jauh). Bokap di Jogja, nyokap di Solo.
Katanya surat- suratan seminggu sekali, gue nggak bisa ngebayangin itu dah,”
tulisnya. Namun jarak Yogyakarta-Solo tidak menyurutkan hubungan Jokowi dengan
Ana. Keduanya lantas menikah pada 24 Desember 1986.
Saat itu Jokowi sudah lulus dan mendapat
tawaran kerja di Aceh. Iit mengaku kakaknya sudah memperkenalkan Ana kepada
ibunya, Sudjiatmi Notomihardjo. Sudjiatmi hanya memastikan anaknya sudah
memantapkan pilihan, lantas memberinya restu. Tekad yang sama dimiliki Ana.
Jokowi
nyaris bangkrut karena kena tipu. Iriana menyemangati hingga bangkit lagi.
Buku Jokowi, Memimpin Kota, Menyentuh Jakarta (2012)
karya Alberthiene Endah menyebutkan tekad Ana sudah kuat untuk mendampingi
Jokowi. Ia memutuskan berhenti kuliah di UMS dan siap mengikuti Jokowi bekerja
di perusahaan kertas Kraft di Takengon, Aceh. “Berangkat, ya berangkat saja.
Saya ikut,” kata Iriana. Namun, meski siap dinikahi Jokowi, Ana memberikan
syarat Jokowi tidak melakukan poligami alias ia hanya menjadi satu-satunya istri.
Syarat ini terungkap dalam akta nikah Jokowi-Iriana point terakhir yang
tertulis "tidak mau dimadu". Saat dikonfirmasi wartawan, Ana pun
membenarkan syarat tersebut. Ana
mendampingi Jokowi selama dua tahun di Aceh. Ia tidak keberatan hidup di tengah
belantara Sumatera. Kehidupan di sana sangat sederhana. Jokowi menyebutkan
mereka hanya hidup di rumah panggung yang dibagi menjadi ruang-ruang sempit.
Ana tetap bertahan walau
setiap malam terganggu oleh suara gerombolan babi hutan. “Istri saya selalu
menutup telinga dengan bantal tiap kali kawanan babi hutan mulai berlarian dan
memekik-mekik berisik,” kata Jokowi, yang oleh Iriana sering disebut tidak
pernah romantis. Setelah merasa cukup mengumpulkan modal dari jerih payahnya,
Jokowi mengajak Ana kembali ke Solo. Ia berencana mendirikan perusahaan
furnitur sendiri. Mereka mengontrak rumah di depan kediaman Sudjiatmi di Jalan
Pleret Raya, Banyuanyar, Surakarta.
Namun cita-cita ini tidak bisa langsung
terlaksana. Iit menyebutkan Jokowi sempat bekerja di perusahaan furnitur milik
pakdenya, Roda Jati. Saat itu tahun 1988, mendekati kelahiran anak pertama
mereka, Gibran Rakabuming. Usaha sendiri baru dapat dimulai setelah paceklik
kayu pada tahun-tahun itu. Jokowi mendirikan perusahaan perorangan, Rakabu.
Namun perjalanan perusahaan ini mengalami naik-turun. Menurut Iit, Rakabu
pernah mengalami krisis besar sampai terancam bangkrut.Iit lupa detail
kasusnya. Hanya, ia menyebutkan Jokowi tertipu sejumlah uang oleh seseorang.
Namun Sudjiatmi dan Ana terus memberi semangat. Keduanya benar-benar memberikan
dukungan. Pasalnya, Jokowi saat itu benar-benar putus asa. "Kowe ojo
putus asa. Wis nduwe bojo, nduwe anak. Nek putus asa, terus anak-bojomu piye
(Kamu jangan putus asa. Sudah punya istri, punya anak. Kalau putus asa,
anak-istrimu bagaimana)," ujar Iit menirukan ibunya.
Ana memberikan dukungan yang sama. Peran
Ana sebagai istri, kata Iit, cukup besar, sehingga Jokowi bisa bangkit lagi
membesarkan Rakabu. Membaiknya perusahaan ini turut membesarkan keluarga
mereka. Jumlah keluarga mereka bertambah. Iriana melahirkan Kahiyang Ayu pada
1991 dan Kaesang Pangarep pada 1995. Ketika menjalankan Rakabu sebagai
perusahaan perorangan, Jokowi juga mengajak dua adik Ana: Andri dan Anjas. Kini
kepemilikan perusahaan ini berada di tangan Anjas.
Jokowi kemudian melangkah ke dunia
politik. Ia mendapat pengalaman politik setelah menggagas pendirian Asosiasi
Pengusaha Mebel Indonesia Cabang Solo. Ia mencalonkan diri sebagai Wali Kota
Solo pada 2005. Ana sempat memprotesnya. Ia merasa kehidupan sebagai istri
pengusaha mebel sudah cukup sejahtera. Ia tidak ingin, lantaran Jokowi menjadi
pejabat, kehidupan keluarganya justru jadi repot. Namun akhirnya Ana mendukung
langkah Jokowi, yang mantap menjadi calon wali kota. Karier politik Jokowi
sebagai Wali Kota Solo dapat diikuti dengan baik oleh Ana. Ia cukup aktif
mengikuti Pembinaan Kesejahteraan Keluarga. Ketua Kelompok Kerja I PKK
Surakarta Tien Pujo Pranowo mengaku Ana benar-benar memulai dari nol untuk beraktivitas
di PKK. Ia tidak tahu-menahu organisasi.Namun Ana mau belajar. Ia tak ragu
menjalankan program atau mengendalikan rapat. “Jadi selama 10 tahun itu Bu Ana
mau belajar. Sekarang hasilnya bisa dilihat. Beliau juga bagus berorganisasi,
bahkan sesampainya di Jakarta juga,” ujarnya. Namun karier politik Jokowi di
Solo tidak tuntas.
Pada 2012, ia mencalonkan diri sebagai
Gubernur DKI Jakarta. Ana awalnya tak setuju, ia khawatir suaminya, yang belum
menyelesaikan tugas periode kedua Wali Kota Solo, dianggap haus kekuasaan.
Namun Jokowi meyakinkan sampai berhasil. Jokowi butuh waktu berhari- hari
dengan mengajaknya berdialog dari malam sampai pagi hingga Ana bilang
mendukung. Setelah menang melalui dua putaran di pilkada DKI, Ana juga turut
memindahkan aktivitasnya ke Jakarta. Wakil Ketua PKK DKI Jakarta Rusmiati
Saefullah mengakui Ana sudah matang berorganisasi di PKK DKI Jakarta. “Ibu
Iriana suka memimpin rapat, mengajar PAUD, ke posyandu. Kalau ada pameran, Ibu
juga suka ikut,” ujarnya.
Kini tugas Iriana lebih berat. Ia resmi
menjadi ibu negara. Bebannya tentu lebih dari sekadar urusan PKK. Ke mana-mana
ia membawa nama negara. “Saya rasa semua orang mengharapkan hal yang sama,
semoga Ibu Iriana menjadi sosok yang hebat di balik Pak Jokowi. Juga menjadi
contoh serta teladan yang baik buat kaum perempuan di Indonesia,” kata Veronica
Tan, istri Basuki Tjahaja Purnama, yang juga kawan karib Iriana selama di
Jakarta.
No comments:
Post a Comment