Thursday, March 10, 2016

JEJAK CENGKRAMAN POLITIK RATU



CENGKERAMAN PoLITIK RATU
   
 Posisi Atut kian kuat setelah pada 2006 mendapat rekomendasi dari Golkar untuk maju lagi di pemilihan Gubernur Banten. Berpasangan dengan H.M. Masduki, Atut memenangi pemilihan. Sejak itu, Atut meluaskan jaringan kekuasaannya. Ia mendudukkan kerabatnya dalam aneka jabatan politik. Yang pertama diorbitkan Airin Rachmi, dalam pemilihan Bupati Tangerang. Kuasa Atut kian mencengkeram setelah ia bergabung dengan tim sukses pemenangan Aburizal Bakrie dalam Musyawarah Nasional Golkar di Pekanbaru, Riau. Suara Banten saat itu mendua. Kubu pengurus Golkar Banten menyokong Surya Paloh, sedangkan kelompok Atut mendukung Aburizal.
     Setelah Aburizal menang, Atut masuk jajaran elite Beringin. Ia dimasukkan menjadi ketua bidang pemberda- yaan perempuan. Atut membawa suami dan adik_adiknya masuk Golkar melewati ”jalur tol”. Mereka menempati jabatan penting di kepengurusan Golkar Banten. Pada 2009, dalam musyawarah daerah, Atut menyorongkan Hikmat Tomet, suaminya, sebagai ketua menggantikan Mamat Rahayu. Mamat, kini bergabung ke Partai NasDem, dulu menyokong Surya Paloh dalam Musyawarah Nasional Golkar di Riau.
     Tomet kemudian menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan duduk di Komisi Infrastruktur merangkap Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Banten 2012-2017. Agar posisi Tomet di DPD kuat, Atut juga menempelkan adiknya, Ratu Tatu, sebagai ketua harian. Sebelumnya, Tatu Ketua DPD Golkar Pandeglang. Atut juga menyorongkan Tubagus Chaeri Wardana sebagai Ketua Angkatan Muda Partai Golkar merangkap Bendahara Golkar. Adiknya yang beda ibu, Ratu Lilis Kadarwati, juga dimasukkan sebagai Ketua Golkar Kota Serang.
     Seorang politikus Golkar menyebutkan penguasaan atas posisi kunci partai di tingkat kota hingga provinsi memudahkan keluarga ini memuluskan jejaring kuasanya. Soalnya, rekomendasi pencalonan bupati, wali kota, atau gubernur akan diusulkan dari tingkat bawah hingga pusat. ”Di provinsi sudah ada keluarga, di pusat sudah ada Atut sendiri,” katanya. Jalan mulus tak hanya soal rekomendasi pencalonan kepala daerah, tapi juga pencalonan kursi legislatif.
     Dalam daftar calon legislator yang diumumkan Komisi Pemilu, nama keluarga Atut merajai empat wilayah di Banten. Andika Hazrumy, putra sulung Atut, yang kini menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah, membelok menjadi calon legislator Golkar di daerah pemilihan Pandeglang-Lebak. Istri Andika, Ade Rossi Khairunnisa, yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPR dari Golkar untuk Kota Serang, mencalonkan diri lagi di daerah yang sama. Anak kedua Atut, Andiara Aprilia Hikmat, kini disiapkan untuk bertarung di kursi DPD Banten. Dia siap menggantikan kakaknya yang pindah ke Golkar.
     Adapun suami Atut kembali bertarung sebagai calon anggota legislatif nomor satu untuk daerah pemilihan Banten 1. Menurut Irsjad, meski rombongan keluarga masuk ”jalan tol”, hubungan Atut dan koleganya tak bermasalah. Atut cukup cakap menjaga hubungan elite Golkar pusat dan daerah. ”Semua happy-happy saja,” ujarnya. Menurut dia, sebelum keluarga Atut mencalonkan diri, partainya sudah menggelar survei internal, yang menyimpulkan mereka sangat populer.

No comments:

Post a Comment