Wednesday, March 9, 2016

NAIK BALON DI CAPPADOCIA TURKI



Wisata Dunia
CAPPADOCIA, TURKI.

Kembali ke zaman batu
kehidupan seperti keluarga flintstones ternyata benar-benar ada. buktinya ada di cappadocia

     Di era modern seperti sekarang, rasanya mustahil menemu- kan kota bawah tanah dengan keselu  r uhan bangunan dipahat dari batu. Tapi siapa sangka, traveler bisa menemukannya di Cappadocia. Tempat ini benar-benar mengingatkan kita pada film kartun Flintstones, yang ber- cerita tentang kehidupan Fred Flintstones dan keluarga pada zaman batu. Nah, konon, Cappadocia merupakan salah satu destinasi wisata yang seakan- akan bisa membawa kita kembali ke zaman batu sekaligus merasakan kehidupan ala keluarga Flintstones. Cappadocia terletak sekitar 320 kilo- meter arah selatan dari Ankara, ibu kota Republik Turki.
     Tempat ini terbentang di antara Gunung Taurus dan Laut Hitam. Untuk menuju Cappadocia, ada beragam moda transportasi yang bisa digunakan. Mulai pesawat udara, kereta, sampai bus. Perjalanannya bisa Anda mulai dari Istan- bul ataupun Ankara. 
     Cappadocia merupakan kawasan luas, terdiri atas enam kota. Salah satu daerah yang paling sering menjadi tujuan para turis adalah Goreme. Pertama kali menjajakan kaki di Goreme, traveler mungkin bingung pada penampakan di depan mata. Pemandangan batu-batu raksasa yang justru memberikan kesan panas dan gersang. Lalu apa keistimewaannya sehingga bebatuan ini bisa terdaftar sebagai warisan dunia UNESCO?
     Ternyata wilayah di Provinsi Anatolia Tengah ini punya keunikan yang tak dimiliki tempat lain. Batu-batu raksasa ini sesungguhnya sebuah kota penuh pahatan dan dibangun ribuan tahun lalu. Ditemukan dan dibentuk oleh bang- sa Het dari Kerajaan Hittites lebih dari 3.000 tahun yang lalu.Kerajaan Hittites merupakan salah satu imperium termaju di dunia kuno, yang berkuasa dari 1700 SM sampai 1190 SM.   
     Bebatuan sedimen terbentuk dari material vulkanik. Kira-kira bebatuan ini terbentuk sekitar 9 sampai 3 juta tahun yang lalu, terkikis oleh an- gin dan hujan hingga membentuk menara, tugu, dan pilar. Dulu bebatuan ini diukir dan dikeruk secara manual untuk dijadikan tempat tinggal oleh penduduk lokal. Bayangkan saja rumah-rumah batu dengan atap yang beragam bentuknya, sungguh unik, bukan?  Meski ada semenjak zaman Kekaisaran Romawi, bangunan  ini masih terjaga dalam kondisi yang cukup baik hingga detail interior di dalamnya.
     Hingga kini masih banyak penduduk memilih tinggal di gua-gua batu, sementara sisanya banyak yang dialihfungsikan menjadi biara, gereja, hotel, kafe, restoran, bahkan butik.  Selain pemandangan kota gua batu, traveler bisa mengagumi keindahan Dark Church di Goreme Open Air Museum. Gereja ini memiliki gambar yang sangat cantik pada dindingnya. Setiap sudut gereja ini diukir menggunakan berbagai warna. Masih di Goreme, wisatawan juga bisa mengunjungi Gumusler Monastery, yang dibangun pada abad ke-10 Masehi.
     Kuil ini dipahat dari batu serta memiliki ukiran khas Mesir. Kedua obyek wisata ini akan memberi para turis pengalaman historis yang dibalut dalam suasana spiritual dan kebu- dayaan.  Selama berlibur di Cappadocia, rasanya belum lengkap bila tidak naik balon udara.
     Tidak  perlu khawatir dengan penerbangan perdana ini. Pasalnya, penyedia jasa tur balon di Cappadocia memiliki safety record yang baik serta pilot-pilot yang profesional. Usahakan berang- kat saat matahari terbit. Hal ini agar bisa melihat pancaran sinar matahari yang menerangi bebatuan di Cappadocia. Sebelum terbang, mereka akan mengisi balon dengan banyak udara.
      Setelah dirasa cukup, mereka lalu menambahkan udara panas dengan membakar gas agar balonnya bisa mengangkat keranjang yang berisi penumpang serta terbang di udara.
      Yup….balon udara pun siap berangkat! Dengan semburan gas yang terbakar, balon perlahan-lahan meninggalkan tanah. Benar- benar pengalaman mendebarkan dan sulit digambarkan dengan kata-kata. Balon udara melaju dengan tenang, halus, bahkan tanpa guncangan sama sekali. Setiap detik yang berlalu di keranjang balon udara sangatlah sensasional.
      Pemandangan dari atas disajikan dalam sudut pandang yang berbeda. Salah satunya adalah Fairy Chimney, batu menjulang yang berbentuk menyerupai cerobong asap. Tak terasa satu jam sudah melayang di udara, pilot memutuskan mencari lokasi pendaratan yang tepat. Pilot pun akan mengarahkan untuk bersiap di lokasi pendaratan. Berpeganganlah pada tali sisi di dalam keranjang dan posisi badan bersender pada papan pemisah keranjang dengan arah yang berlawanan dengan posisi sang pilot.
       Saat balon udara kembali menyentuh tanah, hanya terasa guncangan kecil akibat benturan, sama sekali tidak mengerikan. Menyenangkan, bukan? Ketika Anda keluar, staf tur balon udara telah menyiapkan meja lengkap dengan bunga, sampanye, jus jeruk, dan ser tifikat. Sengaja dipersiapkan untuk merayakan penerban- gan yang sukses. Cheers

No comments:

Post a Comment