Friday, March 4, 2016

AKSI BRUTAL PENEMBAKAN DI CIDODOL



Dor! Dor! Dor! PENJAHAT BERINGAS DI CIDODOL

      Aksi Pembunuhan brutal kembali terjadi. kini mereka memberondong korban dengan Pistol. Tak AdA barang yAng diambil, lantas  apa  motifnya?

        “Dor, dor, dor…!” suara  pistol menyalak beberapa kali me- nembus bising lalu lintas Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Sebuah mobil pikap ber- warna hitam berdecit, mengerem mendadak. Tembakan menyisakan lubang pada kaca sebelah kiri. Berondongan peluru. Selasa malam 23 Oktober 2012, lalu lintas di Jalan Cidodol Raya, Kebayoran Lama tak be- gitu ramai. Sekitar pukul 20.00 WIB, mobil pikap milik Liong Lenny Irawati (45) melintas di jalan itu. Suaminya, Sin Harjo Budiarta (45), duduk di sebelah kanan, di belakang kemudi. Tiba-tiba dua motor, masing-masing berboncengan, mendekati sisi kiri mobil. Sebuah benda tajam dipukulkan di jendela. Pecah, dan diikuti oleh suara pistol menyalak beberapa kali.
        Pistol itu menyasar lubang akibat pukulan martil. Membunuh. “Mati kamu. Mati!’ teriakan itu terpekik di tengah hujan peluru yang menyasar tempat duduk Liong. Teriakan itu kemudian menjelma kenyataan. Tubuh Liong dihujani peluru. Aksi ini benar-benar mematikan, beberapa peluru bersarang di leher dan punggung Liong.  Tempat duduk Liong bersimbah darah, dan sang suami tak dapat melakukan upaya apa pun untuk menolongnya. Beberapa peluru bersarang di pintu dan kaca depan mobil, tak sempat menembus.
         Tanpa pikir panjang sang suami memacu mobilnya ke Rumah Sakit Permata Hijau, Jakarta Barat, tempat pelayanan medis terdekat. Malam itu pembunuhan ala mafia terjadi. Mereka menggunakan pistol, diperkirakan berjenis FN, dan menembak korban secara membabi buta. Suami Liong, tak mengetahui motif dari aksi yang merenggut nyawa istrinya.

         Anehnya, pembunuhan ini tidak memiliki maksud perampokan. Mobil tersebut tidak membawa barang berharga. Isi pikap adalah barang-barang toko kelontong milik Liong berupa panci, kuali, dan ember. Liong memang memiliki toko kelontong di beberapa tempat, salah satunya di kawasan Kebayoran Lama. Sedangkan di ruang kemudi hanya terdapat goody bag dan tas milik korban tanpa barang berharga. Pelaku penembakan juga langsung meninggalkan korban begitu saja. Tidak ada upaya perampokan.  “Jadi motif perampokan langsung gugur,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto. 
          Sejauh ini polisi hanya bisa memastikan pembunuhan ini telah direncanakan. Pelaku dengan menggunakan sepeda motor jenis Yamaha Vega R dan Yamaha Mio sudah mengikuti korban. Mereka menunggu korban di tikungan jalan sebelum melangsungkan aksinya. Aksi ini memang janggal, polisi sendiri tengah melakukan penyidikan dengan mendatangi toko milik korban di Kebayoran Lama.
           Usai pertemuan, ia enggan memberikan komentar apa pun. Pegawai toko mengambil sikap yang sama. Mereka enggan memberikan keterangan. Mereka hanya memberikan pengakuan kondisi selama ini berbeda, Liong yang biasa menutup toko pada pukul 19.00 WIB kini lebih cepat tutup, yakni pukul 18.00 WIB. “Itu sudah berjalan empat hari belakangan. Kami juga heran tapi kalau ada perintah tutup, ya tutup saja,” ujar Doni pegawai toko kelontong milik Liong. Aksi brutal ini masih menyisakan banyak pertanyaan, dendam atau sekadar asal pembunuhan.

No comments:

Post a Comment