Dor! Dor! Dor! PENJAHAT BERINGAS DI CIDODOL
Aksi Pembunuhan brutal kembali
terjadi. kini mereka memberondong korban dengan Pistol. Tak AdA barang yAng diambil,
lantas apa motifnya?
“Dor,
dor, dor…!” suara
pistol menyalak beberapa kali me- nembus bising lalu
lintas Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Sebuah mobil pikap ber- warna hitam
berdecit, mengerem mendadak. Tembakan menyisakan lubang pada kaca sebelah kiri.
Berondongan peluru. Selasa malam 23 Oktober
2012, lalu lintas di Jalan Cidodol Raya, Kebayoran Lama tak be- gitu ramai.
Sekitar pukul 20.00 WIB, mobil pikap milik Liong Lenny Irawati (45) melintas di
jalan itu. Suaminya, Sin Harjo Budiarta (45), duduk di sebelah kanan, di
belakang kemudi. Tiba-tiba dua motor, masing-masing berboncengan, mendekati
sisi kiri mobil. Sebuah benda tajam dipukulkan di jendela. Pecah, dan diikuti
oleh suara pistol menyalak beberapa kali.
Pistol itu menyasar lubang
akibat pukulan martil. Membunuh. “Mati kamu. Mati!’ teriakan itu terpekik di
tengah hujan peluru yang menyasar tempat duduk Liong. Teriakan itu kemudian
menjelma kenyataan. Tubuh Liong dihujani peluru. Aksi ini benar-benar mematikan,
beberapa peluru bersarang di leher dan punggung Liong. Tempat duduk Liong
bersimbah darah, dan sang suami tak dapat melakukan upaya apa pun untuk menolongnya.
Beberapa peluru bersarang di pintu dan kaca depan mobil, tak sempat menembus.
Tanpa pikir panjang sang
suami memacu mobilnya ke Rumah Sakit Permata Hijau, Jakarta Barat, tempat
pelayanan medis terdekat. Malam itu pembunuhan ala mafia terjadi. Mereka
menggunakan pistol, diperkirakan berjenis FN, dan menembak korban secara
membabi buta. Suami Liong, tak mengetahui motif dari aksi yang merenggut nyawa
istrinya.
Anehnya, pembunuhan ini tidak memiliki
maksud perampokan. Mobil tersebut tidak membawa barang berharga. Isi pikap
adalah barang-barang toko kelontong milik Liong berupa panci, kuali, dan ember.
Liong memang memiliki toko kelontong di beberapa tempat, salah satunya di
kawasan Kebayoran Lama. Sedangkan di ruang kemudi hanya terdapat goody bag
dan tas milik korban tanpa barang berharga. Pelaku penembakan juga langsung
meninggalkan korban begitu saja. Tidak ada upaya perampokan. “Jadi motif
perampokan langsung gugur,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar
Rikwanto.
Sejauh ini polisi hanya bisa
memastikan pembunuhan ini telah direncanakan. Pelaku dengan menggunakan sepeda
motor jenis Yamaha Vega R dan Yamaha Mio sudah mengikuti korban. Mereka
menunggu korban di tikungan jalan sebelum melangsungkan aksinya. Aksi ini
memang janggal, polisi sendiri tengah melakukan penyidikan dengan mendatangi
toko milik korban di Kebayoran Lama.
Usai pertemuan, ia enggan memberikan
komentar apa pun. Pegawai toko mengambil sikap yang sama. Mereka enggan memberikan
keterangan. Mereka hanya memberikan pengakuan kondisi selama ini berbeda, Liong
yang biasa menutup toko pada pukul 19.00 WIB kini lebih cepat tutup, yakni
pukul 18.00 WIB. “Itu sudah berjalan empat hari belakangan. Kami juga heran
tapi kalau ada perintah tutup, ya tutup saja,” ujar Doni pegawai toko kelontong
milik Liong. Aksi brutal ini masih menyisakan banyak pertanyaan, dendam atau
sekadar asal pembunuhan.
No comments:
Post a Comment