Friday, March 4, 2016

GAYA BUSANA IBU NEGARA IRIANA JOKO WIDODO



GAYA BUSANA IBU NEGARA IRIANA JOKO WIDODO


      Suasana gaduh terjadi di rumah dinas gubernur DKI Jakarta sejak pagi buta. Rumah di Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, itu sudah hidup sejak hari masih gelap. Hari itu, Senin, 20 Oktober 2014, memang merupakan hari besar. Bukan cuma untuk keluarga berjumlah lima orang yang menumpang di rumah itu, tapi juga bagi seluruh rakyat Indonesia.Tepat pukul 08.00 WIB, keluarga itu sudah harus siap berangkat ke gedung MPR. Sang ayah, Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama Jokowi, akan dilantik menjadi Presiden RI. Iriana, istri Jokowi, bangun paling awal. Dia lalu membangunkan suaminya untuk segera salat subuh dan bersiap-siap. Ia terbiasa menyiapkan makanan, jamu-jamuan, dan pakaian untuk Jokowi.
         Waktu menunjukkan pukul 05.00 WIB. Iriana juga membangunkan anak sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, dan memintanya membangunkan adik-adiknya, Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangarep. Setelah urusan bangun-membangunkan beres, Iriana segera bersiap-siap. Hari ini, perempuan 51 tahun itu harus berdandan ekstra untuk mendampingi Pak Joko, begitu biasa dia memanggil Jokowi, dilantik. Dia sudah menyiapkan sebuah kebaya kutu baru berwarna oranye bermotif bunga-bunga. Warna itu dipilihkan oleh Jokowi, sekitar dua minggu sebelumnya, sebelum kain itu dijahit menjadi kebaya. “Oranye biar cerah,” ujar Jokowi. Untuk padanannya, Iriana telah menyiapkan jarit khas Solo, kota asalnya, sepatu berhak sedang berwarna keunguan, serta tas jinjing kecil berwarna off-white.   
         Rencananya, Iriana akan menyanggul rambutnya dengan gaya Jawa. Dia sudah memesan dua perias untuk membantunya bersiap-siap pagi itu. Tak lama, sekitar pukul 05.45 WIB, dua perempuan yang akan merias Iriana dan putrinya, Kahiyang Ayu, tiba. Keduanya menenteng koper cokelat berisi peralatan makeup. Dua jam kemudian, Iriana selesai bersiap-siap. Bersama Jokowi, yang mengenakan setelan jas hitam berdasi merah, Iriana menyapa wartawan yang telah menunggu sejak pagi-pagi buta. Iriana tampak cantik dan cerah dengan kebaya oranye bermotif bunga-bunga itu. Di bahu kirinya terselempang selendang warna oranye senada. Sanggul ala Jawa yang minimalis sekaligus “clean” seakan-akan menyempurnakan penampilan Iriana. Tak banyak aksesori yang dikenakan, hanya sepasang giwang, gelang, dan bros kupu-kupu. Ketiganya berwarna keemasan. Tampak serasi dengan tas jinjing berwarna off-white yang melingkar di lengan kirinya. Jokowi yang berdiri di sebelahnya manggut-manggut puas. “Jadi ini kebaya yang saya bilang (kemarin), pilihan Pak Joko,” ujar Iriana malu-malu lantas melirik Jokowi.
        Sehari sebelum pelantikan itu, Iriana cuma mau membocorkan, busana yang akan dikenakan dalam pelantikan adalah busana dengan warna terang. Setengah bercanda ia menjelaskan tujuannya agar ia mudah dikenali. “Yang menyala, ketok (terlihat mencolok), gampang dilihat. Jadi dari jauh udah kelihatan, oh itu Bu Joko, ha-ha-ha…,” ujar Iriana. Pilihan Jokowi ternyata tidak salah. Dengan kebaya nasional itu, Iriana sukses mencuri perhatian dalam penampilan perdananya sebagai ibu negara. Ia tampak menonjol meski tetap tidak kehilangan aura kebersahajaannya. Ia juga nyaman dan percaya diri saat mendampingi sang suami mengikuti pelantikan sebagai presiden serta berfoto bersama ibu negara sebelumnya Ani Yudhoyono, istri wakil presiden Ibu Mufidah Jusuf Kalla, dan istri mantan wakil presiden Boediono, Ibu Herawati Boediono. Dengan kebaya warna oranye itu, Iriana juga tampil ceria dan ramah menyalami warga sepanjang diarak naik kereta kencana dalam pesta rakyat menuju Istana Negara.
        Sontak penampilan perdana Iriana sebagai ibu negara panen pujian. Di berbagai media sosial, seperti Facebook dan Twitter, Iriana menjadi topik hangat. Rata-rata, para netizen menyebut Iriana tampak cantik dengan kebaya itu. Meski berbusana sederhana dan simpel, Iriana tetap terlihat elegan dan yang pasti mencerminkan budaya Indonesia. “Penampilan Ibu Negara kita, Ibu Iriana, sederhana, manis, dan cantik,” begitu cuitan salah satu netizen di Twitter. Sejumlah desainer beken Indonesia juga memuji penampilan Iriana. Barli Asmara misalnya. Kebaya khas Solo yang pernah dipopulerkan Ibu Siti Hartinah atau Ibu Tien Soeharto itu dianggap cocok dengan sosok Iriana yang sederhana seperti suaminya.
        Meski harga bahan sifon motif bunga biasanya tidak mahal, tapi tetap terlihat elegan di tubuh Iriana yang juga asal Solo itu. “Bahan ini memberi kesan bersahaja tapi karismatik,” kata Barli, desainer anggota Ikatan Perancang Mode Indonesia. Desainer Tri Handoko menilai kebaya model kutu baru klasik adalah pilihan bagus untuk acara pelantikan yang berlangsung dari pagi hingga siang hari. Warna oranye dengan motif bunga-bunga juga dirasa Tri Handoko cukup bagus untuk kulit Iriana yang kekuningan. “Really good choice. Simpel,” ujarnya.
        Tatanan rambut Iriana juga mendapat komentar positif. Iwet Ramadhan, pengamat busana tradisional, berpendapat sanggul sunggar Iriana sangat menawan. Sanggul sunggar asli Iriana dianggap sesuai dengan aturan leluhur. “Sangat tradisional tapi menawan. Sebenarnya seperti itulah sanggul Jawa yang semestinya. Simpel,” kata Iwet. Sehari-hari, Iriana memang kerap tampil simpel dan sederhana. Ia terlihat berbeda dengan penampilan ibu-ibu pejabat umumnya, yang sering tampil dengan rambut disasak tinggi, makeup tebal, dan busana lengkap aksesori bermerek. “Bu Iriana itu orangnya sederhana sekali. Jarang ada istri pejabat seperti itu. Istri pejabat di Pemprov yang di bawah dia saja gayanya, aduh, selangit,” kata Susan Jasmine Zulkifli, Lurah Lenteng Agung, Jakarta.
          Iriana tampak simpel tapi tetap chic dengan blus batik hijau dan rambut tergerai. Paduan kain lilit untuk bawahan menambah kesan etnik pada penampilan simbol keberpihakan dalam hal bisnis ataupun kemanusiaan. Tidak aneh bila misalnya Michelle Obama menjadi ikon fashion di Amerika Serikat. Michelle pun diminta menunjukkan keberpihakannya pada desainer dalam negeri di setiap busana yang dikenakannya. “Busana itu bukan lagi sekadar busana, tapi juga pemersatu bangsa,” kata desainer kebaya Ferry Sunarto. Sebagai first lady, penampilan Iriana tentu tak hanya akan dilihat orang Indonesia, tapi juga dunia internasional bila ia sedang bertugas mendampingi tamu kenegaraan.
         Bahkan seorang istri presiden sering menjadi panutan banyak orang. Iriana tampaknya menyadari semua itu. Maka ia sudah memutuskan akan sering mengenakan baju-baju tradisional. “Saya dari Indonesia, ya saya harus pakai pakaian dari Indonesia. Memperkenalkan pakaian Indonesia,” kata Iriana, yang mengaku hingga kini belum memiliki konsultan busana pribadi. Selama ini, dari soal baju, tatanan rambut, tas, hingga sepatu dipilihnya sendiri. Kalaupun harus meminta saran, Iriana .
         Dalam setiap kesempatan tampil, Iriana biasanya mengenakan baju tradisional ataupun batik, dan kadang- kadang memakai kerudung untuk acara keagamaan. Saat menjadi Ibu Gubernur, misalnya, Iriana mengenakan kebaya encim merah dan dipadu kerudung biru terang. Polesan makeup di wajah Iriana pun sekadarnya saja. Tas yang Iriana pegang biasanya tas-tas dari kerajinan tangan. Busana memang bukan lagi sekadar baju yang melekat di badan, apalagi bila yang mengenakan ibu negara. Ada simbol identitas bangsa dan pesan politik pada busana seorang ibu negara. Maka kemudian ibu negara pun biasanya tampil dengan busana nasionalnya yang mencirikan negara masing-masing. Selain identitas, busana tidak jarang menjadi suka bertanya kepada Jokowi. Ferry menyarankan Iriana agar bisa lebih kreatif dari sekadar mengenakan busana tradisional. Menurut dia, kebaya atau busana tradisional lainnya bisa ditambah modifikasi agar terlihat tetap alami tapi lebih elegan. “Beliau harus bisa mengembangkan bukan kebaya, tapi inspirasi kebaya. Kita ini bukan lagi melestarikan budaya, tapi mengembangkan budaya,” ujar Ferry.
          Sedangkan aktivis perempuan Yuda Irlang Kusumaningsih, menyatakan, di luar urusan busana, ia lebih mengharapkan setidaknya Iriana mampu memerankan dua tugas ibu negara dengan baik. Pertama, sebagai ibu negara, yang terpenting adalah menjadi pendamping yang memperhatikan kesehatan Presiden Jokowi yang terkenal dengan kerja keras dan blusukan-nya. Kedua, mencegah lingkaran keluarga intinya terlibat dalam korupsi yang memanfaatkan nama dan jabatan Jokowi. Iriana sendiri, meski menyadari makna di balik busana, mengaku tidak ingin terlalu direpotkan oleh urusan fashion. Baginya, bekerja lebih penting daripada terlalu banyak berpikir soal penampilan saja. “Yang penting baju nyaman. Nanti saya malah bingung mikirke fashion,
malah ora mikirke gaweyan (tidak memikirkan pekerjaan),” kata Iriana.

No comments:

Post a Comment