GAYA
BUSANA IBU NEGARA IRIANA JOKO WIDODO
Suasana gaduh terjadi di rumah
dinas gubernur DKI Jakarta sejak pagi buta. Rumah di Jalan Taman Suropati,
Menteng, Jakarta Pusat, itu sudah hidup sejak hari masih gelap. Hari itu,
Senin, 20 Oktober 2014, memang merupakan hari besar. Bukan cuma untuk keluarga
berjumlah lima orang yang menumpang di rumah itu, tapi juga bagi seluruh rakyat
Indonesia.Tepat pukul 08.00 WIB, keluarga itu sudah harus siap berangkat ke
gedung MPR. Sang ayah, Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama Jokowi,
akan dilantik menjadi Presiden RI. Iriana, istri Jokowi, bangun paling awal.
Dia lalu membangunkan suaminya untuk segera salat subuh dan bersiap-siap. Ia
terbiasa menyiapkan makanan, jamu-jamuan, dan pakaian untuk Jokowi.
Waktu menunjukkan pukul 05.00 WIB.
Iriana juga membangunkan anak sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, dan memintanya
membangunkan adik-adiknya, Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangarep. Setelah urusan
bangun-membangunkan beres, Iriana segera bersiap-siap. Hari ini, perempuan 51
tahun itu harus berdandan ekstra untuk mendampingi Pak Joko, begitu biasa dia
memanggil Jokowi, dilantik. Dia sudah menyiapkan sebuah kebaya kutu baru
berwarna oranye bermotif bunga-bunga. Warna itu dipilihkan oleh Jokowi, sekitar
dua minggu sebelumnya, sebelum kain itu dijahit menjadi kebaya. “Oranye biar
cerah,” ujar Jokowi. Untuk padanannya, Iriana telah menyiapkan jarit khas Solo,
kota asalnya, sepatu berhak sedang berwarna keunguan, serta tas jinjing kecil
berwarna off-white.
Rencananya, Iriana akan menyanggul
rambutnya dengan gaya Jawa. Dia sudah memesan dua perias untuk membantunya
bersiap-siap pagi itu. Tak lama, sekitar pukul 05.45 WIB, dua perempuan yang
akan merias Iriana dan putrinya, Kahiyang Ayu, tiba. Keduanya menenteng koper
cokelat berisi peralatan makeup. Dua jam kemudian, Iriana selesai
bersiap-siap. Bersama Jokowi, yang mengenakan setelan jas hitam berdasi merah,
Iriana menyapa wartawan yang telah menunggu sejak pagi-pagi buta. Iriana tampak
cantik dan cerah dengan kebaya oranye bermotif bunga-bunga itu. Di bahu kirinya
terselempang selendang warna oranye senada. Sanggul ala Jawa yang minimalis
sekaligus “clean” seakan-akan menyempurnakan penampilan Iriana. Tak banyak
aksesori yang dikenakan, hanya sepasang giwang, gelang, dan bros kupu-kupu.
Ketiganya berwarna keemasan. Tampak serasi dengan tas jinjing berwarna off-white
yang melingkar di lengan kirinya. Jokowi yang berdiri di sebelahnya manggut-manggut
puas. “Jadi ini kebaya yang saya bilang (kemarin), pilihan Pak Joko,” ujar
Iriana malu-malu lantas melirik Jokowi.
Sehari sebelum pelantikan itu, Iriana
cuma mau membocorkan, busana yang akan dikenakan dalam pelantikan adalah busana
dengan warna terang. Setengah bercanda ia menjelaskan tujuannya agar ia mudah
dikenali. “Yang menyala, ketok (terlihat mencolok), gampang dilihat.
Jadi dari jauh udah kelihatan, oh itu Bu Joko, ha-ha-ha…,” ujar Iriana.
Pilihan Jokowi ternyata tidak salah. Dengan kebaya nasional itu, Iriana sukses
mencuri perhatian dalam penampilan perdananya sebagai ibu negara. Ia tampak
menonjol meski tetap tidak kehilangan aura kebersahajaannya. Ia juga nyaman dan
percaya diri saat mendampingi sang suami mengikuti pelantikan sebagai presiden
serta berfoto bersama ibu negara sebelumnya Ani Yudhoyono, istri wakil presiden
Ibu Mufidah Jusuf Kalla, dan istri mantan wakil presiden Boediono, Ibu Herawati
Boediono. Dengan kebaya warna oranye itu, Iriana juga tampil ceria dan ramah
menyalami warga sepanjang diarak naik kereta kencana dalam pesta rakyat menuju
Istana Negara.
Sontak penampilan perdana Iriana
sebagai ibu negara panen pujian. Di berbagai media sosial, seperti Facebook dan
Twitter, Iriana menjadi topik hangat. Rata-rata, para netizen menyebut
Iriana tampak cantik dengan kebaya itu. Meski berbusana sederhana dan simpel,
Iriana tetap terlihat elegan dan yang pasti mencerminkan budaya Indonesia.
“Penampilan Ibu Negara kita, Ibu Iriana, sederhana, manis, dan cantik,” begitu
cuitan salah satu netizen di Twitter. Sejumlah desainer beken Indonesia
juga memuji penampilan Iriana. Barli Asmara misalnya. Kebaya khas Solo yang
pernah dipopulerkan Ibu Siti Hartinah atau Ibu Tien Soeharto itu dianggap cocok
dengan sosok Iriana yang sederhana seperti suaminya.
Meski harga bahan sifon motif bunga
biasanya tidak mahal, tapi tetap terlihat elegan di tubuh Iriana yang juga asal
Solo itu. “Bahan ini memberi kesan bersahaja tapi karismatik,” kata Barli,
desainer anggota Ikatan Perancang Mode Indonesia. Desainer Tri Handoko menilai
kebaya model kutu baru klasik adalah pilihan bagus untuk acara pelantikan yang
berlangsung dari pagi hingga siang hari. Warna oranye dengan motif bunga-bunga
juga dirasa Tri Handoko cukup bagus untuk kulit Iriana yang kekuningan. “Really
good choice. Simpel,” ujarnya.
Tatanan rambut Iriana juga mendapat
komentar positif. Iwet Ramadhan, pengamat busana tradisional, berpendapat
sanggul sunggar Iriana sangat menawan. Sanggul sunggar asli Iriana dianggap
sesuai dengan aturan leluhur. “Sangat tradisional tapi menawan. Sebenarnya
seperti itulah sanggul Jawa yang semestinya. Simpel,” kata Iwet. Sehari-hari,
Iriana memang kerap tampil simpel dan sederhana. Ia terlihat berbeda dengan
penampilan ibu-ibu pejabat umumnya, yang sering tampil dengan rambut disasak
tinggi, makeup tebal, dan busana lengkap aksesori bermerek. “Bu Iriana
itu orangnya sederhana sekali. Jarang ada istri pejabat seperti itu. Istri
pejabat di Pemprov yang di bawah dia saja gayanya, aduh, selangit,” kata Susan
Jasmine Zulkifli, Lurah Lenteng Agung, Jakarta.
Iriana tampak simpel tapi tetap chic
dengan blus batik hijau dan rambut tergerai. Paduan kain lilit untuk bawahan
menambah kesan etnik pada penampilan simbol keberpihakan dalam hal bisnis
ataupun kemanusiaan. Tidak aneh bila misalnya Michelle Obama menjadi ikon fashion
di Amerika Serikat. Michelle pun diminta menunjukkan keberpihakannya pada
desainer dalam negeri di setiap busana yang dikenakannya. “Busana itu bukan
lagi sekadar busana, tapi juga pemersatu bangsa,” kata desainer kebaya Ferry
Sunarto. Sebagai first lady, penampilan Iriana tentu tak hanya akan
dilihat orang Indonesia, tapi juga dunia internasional bila ia sedang bertugas
mendampingi tamu kenegaraan.
Bahkan seorang istri presiden sering
menjadi panutan banyak orang. Iriana tampaknya menyadari semua itu. Maka ia
sudah memutuskan akan sering mengenakan baju-baju tradisional. “Saya dari
Indonesia, ya saya harus pakai pakaian dari Indonesia. Memperkenalkan pakaian
Indonesia,” kata Iriana, yang mengaku hingga kini belum memiliki konsultan
busana pribadi. Selama ini, dari soal baju, tatanan rambut, tas, hingga sepatu
dipilihnya sendiri. Kalaupun harus meminta saran, Iriana .
Dalam setiap kesempatan tampil, Iriana
biasanya mengenakan baju tradisional ataupun batik, dan kadang- kadang memakai
kerudung untuk acara keagamaan. Saat menjadi Ibu Gubernur, misalnya, Iriana
mengenakan kebaya encim merah dan dipadu kerudung biru terang. Polesan makeup
di wajah Iriana pun sekadarnya saja. Tas yang Iriana pegang biasanya tas-tas
dari kerajinan tangan. Busana memang bukan lagi sekadar baju yang melekat di
badan, apalagi bila yang mengenakan ibu negara. Ada simbol identitas bangsa dan
pesan politik pada busana seorang ibu negara. Maka kemudian ibu negara pun
biasanya tampil dengan busana nasionalnya yang mencirikan negara masing-masing.
Selain identitas, busana tidak jarang menjadi suka bertanya kepada Jokowi.
Ferry menyarankan Iriana agar bisa lebih kreatif dari sekadar mengenakan busana
tradisional. Menurut dia, kebaya atau busana tradisional lainnya bisa ditambah
modifikasi agar terlihat tetap alami tapi lebih elegan. “Beliau harus bisa
mengembangkan bukan kebaya, tapi inspirasi kebaya. Kita ini bukan lagi
melestarikan budaya, tapi mengembangkan budaya,” ujar Ferry.
Sedangkan aktivis perempuan Yuda
Irlang Kusumaningsih, menyatakan, di luar urusan busana, ia lebih mengharapkan
setidaknya Iriana mampu memerankan dua tugas ibu negara dengan baik. Pertama,
sebagai ibu negara, yang terpenting adalah menjadi pendamping yang memperhatikan
kesehatan Presiden Jokowi yang terkenal dengan kerja keras dan blusukan-nya.
Kedua, mencegah lingkaran keluarga intinya terlibat dalam korupsi yang
memanfaatkan nama dan jabatan Jokowi. Iriana sendiri, meski menyadari makna di
balik busana, mengaku tidak ingin terlalu direpotkan oleh urusan fashion.
Baginya, bekerja lebih penting daripada terlalu banyak berpikir soal penampilan
saja. “Yang penting baju nyaman. Nanti saya malah bingung mikirke fashion,
malah
ora mikirke gaweyan
(tidak memikirkan pekerjaan),” kata Iriana.
No comments:
Post a Comment